Rukka Sombolinggi

Pakai Baju Adat, Wilayah Adat Dibabat

Sudah jadi kebiasaan umum bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir di depan publik dengan baju adat. Salah satu rutinitas yang kerap ditunggu-tunggu itu, adalah penampilannya dalam Pidato Kenegaraan Tahunan dalam rangka HUT RI sekaligus Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI yang disiarkan langsung di saluran televisi nasional. Tahun ini, Jokowi hadir dengan pakaian adat Masyarakat Adat Baduy (Kanekes) dari Lebak, Banten, sedangkan Wakil Presiden

Mewujudkan “Kontrak Sosial” Baru

Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) yang diselenggarakan oleh AMAN bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, telah berlangsung dengan sukses secara daring. Perayaan selama satu hari penuh pada 9 Agustus 2021 itu menghadirkan rangkaian acara, termasuk sarasehan serta beragam pentas seni lewat Panggung Budaya. Ratusan peserta dari berbagai daerah dan kalangan pun melebur lewat selebrasi tersebut. Mereka ikut bergembira sekaligus menegaskan dukungan atas perjuangan Masyarakat Adat di Indonesia dan dunia. Melalui

Pidato Sekretaris Jendral Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Sekjen AMAN) Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) 9 Agustus 2021

“Masyarakat Adat & Kebudayaan: Perlawanan untuk Bumi”   I yayat u santi! Saya merasa berbahagia hari ini dan ini mungkin ini sudah diatur Sang Pencipta dan leluhur. Dalam setahun terakhir, yang terngiang dalam pikiran saya, adalah salam dari Minahasa itu. Angkat pedangmu dan maju berperang! Kita saat ini sedang dalam situasi perang melawan diri sendiri, penjajahan berupa perampasan wilayah adat, dan penjajah yang merampas wilayah adat. Perang juga melawan Covid-19.

Dukungan Pada Masyarakat Adat Meluas, Presiden Jokowi  Diminta Cabut Izin PT TPL

Jumat, 30 Juli 2021 Setelah 44 hari melakukan Aksi Jalan Kaki Tutup PT Toba Pulp Lestari, 11 perwakilan warga dari Tano Batak, di kawasan Danau Toba–yang menamakan diri Tim 11 Ajak Tutup TPL–tiba di Jakarta pada Selasa, 27 Juli 2021 usai menempuh perjalanan 1.700 kilometer dari Danau Toba, Balige, Sumatera Utara. Tiga orang dari mereka, antara lain Togu Simorangkir, pegiat literasi dan penerima Anugerah Kick Andy Heroes 2019; Anita Martha

Pemerintah Tak Efektif dan Adil dalam Penanganan Pandemi

Situasi Covid-19 di Tanah Air kian memburuk. Indonesa pun berada pada urutan teratas di dunia untuk penambahan kasus harian positif Covid-19. Pada 16 Juli 2021, mengacu pada data Worldometers, kasus baru di Indonesia terus merangkak naik sebesar 56.757 orang. Di hari yang sama, AMAN bersama Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR RI terkait dengan penanganan pandemi Covid-19.

RUU Pertanahan Akan Melanggengkan Perampasan Wilayah Adat

Jakarta (2/9/2019), www.aman.or.id – Masyarakat Adat dan AMAN menolak Rancangan Undang-Undang Pertanahan (RUUP) yang saat ini sedang dikerjakan oleh DPR. Sebab Rancangan Undang-Undang ini justru tidak menyentuh pada penyelesaian masalah-masalah struktural yang dialami Masyarakat Adat. RUU ini, jika disahkan, akan semakin melanggengkan perampasan wilayah-wilayah adat. “Akan semakin banyak konflik yang terjadi di wilayah-wilayah adat, dan Masyarakat Adat akan semakin rentan untuk mengalami peminggiran dari tanah-tanah leluhur,” tegas Sekjen AMAN Rukka

Solidaritas Bersama untuk Papua: Rasisme adalah Musuh Kemanusiaan, Bangun Dialog Keberagaman

Jakarta (21/8), www.aman.or.id – Indonesia harus memikirkan kembali dialog lintas kebudayaan. Prinsip Bhinneka yang kita sepakati sejak awal pendirian republik harus segera dilakukan kembali, harus segera dikuatkan. Dalam empat dekade terakhir, dapat dikatakan bahwa Indonesia telah mengalami keterputusan dari model dialog yang mengedepankan keberagaman. Padahal Indonesia adalah rumahnya keberagaman. Hal tersebut ditegaskan oleh Sekretaris Jendral (Sekjend) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Rukka Sombolinggi. Menurut Sombolinggi, di masa Soeharto orang Indonesia